Akhlak Mulia Sayyidina Hasan bin Ali Saat di Caci Orang Habis Habisan
Inilah kisah akhlak mulia sayyidina hasan sebelum wafat
diracun. Sayyidina hasan merupakan cucu Nabi Muhammad SAW yang paling amat
beliau sayangi dan cintai. Namun akhir hidup sayyidina hasan sangat tragis
karena dibunuh dan diracuni orang yang mengaku cinta Nabi Muhammad SAW.
Padahal sungguh kelakuan pelaku pembunuhan itu sangat keji.
Sebelum Sayyidina Hasan Wafat, beliau banyak meninggalkan teladan baik yang
patut untuk kita tiru dan teladani dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mulia
beliau mewarisi akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang penuh inspirasi.
Sayyidina hasan, dahulu dilahirkan pada bulan puasa Ramadhan
ditahun ketiga hijriyah. Menurut beberapa riwayat, nama Hasan merupakan nama
yang sangat unik. Bahkan dalam keterangan kitab At Thabaqot Al Kubro disebutkan
bahwa nama Hasan & Husein merupakan termasuk diantara nama nama penghuni
surga.
Dalam kitab Asad Al
ghobah karya ibnu Atsir dan kitab Tahdzib Al Asma wal Lughot karya imam Nawawi
dijelaskan, bahwa orang orang arab di zaman jahiliyah belum pernah menggunakan
dan mengetahui nama nama itu.
Saat Sayyidina hasan dan sayyidina husein lahir, Nabi
Muhammad termasuk orang yang sangat gembira dan mengucap syukur atas kehadiran
cucu-cucunya itu di dunia. Namun dibalik rasa gembira itu, nabi Muhammad juga
merasa sedih sebab beliau mengetahui bahwa kelak salah satu diantara cucu
cucunya itu kelak akan wafat di medan peperangan.
Sayyidina Hasan
adalah putra dari pasangan SAyyidina Ali bin Abi thalib dan sayyidatina Fatimah. Beliau dikenal juga sebagai orang yang
ganteng dan dermawan.
Sayyidina hasan dikenal sebagai orang yang paling menyerupai
Nabi Muhammad SAW. Dikisahkan dalam kitab At Thobaqoti Al Kubro, bahwa Abdullah
bin Zubair berkata “Keluarga Nabi yang amat menyerupai dan amat dicintai Nabi Muhammad SAW adalah
hasan bin Ali.
Diriku pernah melihatnya mendatangi Rasul saat beliau tengah
bersujud. Maka hasan lalu menaiki leher atau punggung Rasulullah. Lalu Beliau
tak berdiri sampai hasan turun. Diriku juga lihat saat beliau tengah rukuk,
maka hasan melewati kedua kakinya sampai melewati sisi lain beliau”.
Sayyidina hasan dan husein sangat disayangi dan dicintai
kakeknya. Dalam kitab sahih bukhari dan sahih muslim dikisahkan, bahwa
sayyidina hasan pernah bergelayut di bahu Nabi Muhammad. Nabi lalu mendoakan
cucunya itu “Ya Allah, aku mencintainya, maka cintailah dia.”
Dalam riwayat lain, imam tirmidzi dalam sunan tirmidzi juga
mengabadikan ungkapan doa kasih sayang Nabi kepada cucunya “Kedua anak ini
adalah anak dari putriku. Ya Allah, sungguh aku mencintai mereka, maka
cintailah mereka berdua dan cintailah orang yang mencintai keduanya”.
Sayyidina hasan dikenal berkarakter lemah lembut, bahkan
lebih lembut dari sang adik Husein. Karakter inilah yang juga menjadikan sayyidina
hasan ikhlas melepas kursi khalifah dan memberikannya kepada muawiyah bin Abu
sufyan.
Awalnya sayyidina hasan tidaklah berambisi untuk menjadi
khalifah, penyebab beliau bersedia menjadi khalifah adalah sebab beliau dibaiat
oleh penduduk kufah. Kekuasan
kekhalifahan sayyidina hasan hanya berlangsung enam bulan saja. Sayyidina hasan merupakan khalifah islam
kelima dan terakhir.
Muawiyah dahulu sangat berambisi ingin menjadi khalifah.
Alhasil, untuk menyatukan umat islam, sayyidina hasan memilih mundur daripada
perang menumpahkan darah sesama muslim. Setelah penyerahan kekuasaan khalifah
kepada muawiyah, maka sistem kekhalifah lantas berubah menjadi sistem monarki/
kerajaan.
Dinasti umayah dikenal juga sebagai penguasa yang bersistem
kerajaan, meskipun Namanya tetap khalifah. Kita bisa lihat saja dalam struktur
pergantian pemimpin/ khalifah adalah berasal dari lingkup keluarga dinasti
umayah sendiri.
Wajah sayyidina hasan dikisahkan sangat mirip dengan nabi
Muhammad SAW. Tidak hanya rupanya saja yang mirip, tetapi juga akhlaknya. Sisi
sisi kemiripan Sayyidina hasan dan Rasulullah adalah dari bagian dada hingga
kepala.
Sedangkan kemiripan sang adik husein dengan Nabi adalah
mulai dari dada kebawah. Sayyidina hasan dikenal mempunyai safat lembut, cerdas,
kuat menghafal alqur’an dan hadist, serta dijuluki sebagai keluarga Nabi yang
paling dermawan. Beberapa kisah akhak mulia sayyidina hasan adalah sebagai
berikut
Dr. Habib segaf bin Hasan Baharun dalam ceramahnya pernah
mengisahkan tentang akhlak mulia sayyidina hasan. Pada suatu hari sayyidina
hasan sedang berkumpul dirumah bersama anak cucunya. namun, saat mereka saling
bergembira dan tertawa, tiba tiba pintu rumah digedor gedor orang dengan
kerasnya berkali kali.
Karena tidak juga dibukakkan, pintu itu lalu didobrak hingga
akhirnya terbuka. Tamu tak diundang itu datang kerumah sayyidina hasan dengan
akhlak yang sangat tidak terpuji. Tamu itu lantas mencaci sayyidina hasan habis habisan
.
Namun, sayyidina hasan hanya meresponya dengan tersenyum.
Setelah puas mencaci maki sayyidina hasan, tamu tak berakhlak itu lantas pergi
keluar. Anak dan cucu sayyidina hasan tentu sangat marah melihat tamu tak
beradab itu mencaci caci ayahnya dan berkata:
" Ayah, inikan
rumahmu dan tempat kekuasaanmu. tamu itu tak diundang, tak berakhak baik, masuk
asal dobrak pintu dan mencaci cacimu padahal engkau tak bersalah. Tetapi kenapa
engkau malah diam saja dan tersenyum?"
Sayyidina hasan lantas menjawab "Wahai anak cucuku,
kalian tak tahu siapa aku ini. aku adalah hasan, ibunya adalah fatimatus zahra,
ayahnya adalah Ali bin Abi thalib, kakeknya adalah Nabi Muhammad SAW. Mereka
semuanya tak pernah mengajariku bagaimana cara menjawab cacian dan makian
sehingga diriku tak tahu bagaimana cara menjawabnya"
Subhanallah, itulah akhlak mulia sayyidina hasan yang
mewarisi akhlak mulia kakeknya. Nabi Muhammad dahulu dikenal sebagai orang yang
sabar dan tak membalas cacian dan hinaan para pembencinya.
Dikisahkan, dahulu saat nabi hendak menuju masjid melewati
jalan. Namun di tengah perjalanan pernah beliau selalu dihina, dicaci, dan
dilempari kotoran oleh orang yang membenci beliau. Namun Perlakuan buruk itu
tidak dibalas Rasulullah sama sekali apalagi mengeluh.
Kebiasaan buruk orang itu selalu saja diperbuat kepada nabi
hingga nabipun hafal. Sampai disuatu hari, orang itu tak terlihat mencaci dan
menghina nabi, bukanya bersyukur, Nabi malah merasa khawatir kepada orang itu
karena tak nampak. Lalu didapatilah informasi bahwa orang itu tengah sakit.
Mendengar kabar sedih itu, berangkatlah nabi menjenguk orang
itu kerumahnya. Ketika nabi hadir menjenguk, orang itu lantas merasa heran dan
malu. Ternyata orang yang selama ini ia zalimi dan hina adalah sosok orang yang
sangat baik dan berkahlak mulia.
Nabi sama sekali tidak menaruh rasa marah dan dendam kepada
orang yang mencelanya, bahkan dengan senang hati malah menjenguknya dikala
sedang sakit. Sifat mulia nabi inilah yang membuat islam sangat mudah diterima
dan menyebar luas.
Diantara akhlak mulia sayyidina hasan dan husein yaitu
setiap kali makan mereka tak berani mengambil/ menyentuh makanan sebelum
ibundanya mengambil. Setelah sang ibu mengambil makanan, maka meraka baru mau
mengambil makanan. Dibalik itu alasan mereka sungguh mulia.
Ternyata mereka khawatir jikalau dimeja makanan itu ada
makanan yang dilihat dan diinginkan ibundanya. Menurut SAyyidna hasan dan
husein, Jika makanan itu mereka makan
duluan tentu sang ibu akan ada rasa kecewa, jika ibu kecewa maka Allah akan
murka kepada mereka sebab telah durhaka.
Baca Juga: Kisah Kecintaan Nabi Muhammad Kepada Cucunya Hasan dan Husein
Posting Komentar untuk "Akhlak Mulia Sayyidina Hasan bin Ali Saat di Caci Orang Habis Habisan"
Masukkanlah Komentarmu dengan Baik..!!!